Mojokerto, 11 Januari 2013
Pada acara rutin yang diadakan setiap hari Jum’at dan
dihadiri oleh Bapak Walikota, Bapak Wakil Walikota, Bapak Sekda, Bapak pimpinan
SKPD, dan camat Magersari beserta Lurah sekecamatan Magersari ini membahas
tentang kegiatan PSN di kelurahan Wates .
Dalam acara ini Bapak
kepala kelurahan Wates menyampaikan bahwa anggota yang di undang untuk menghadiri
acara ini hanya sebagian saja karena keterbatasan tempat yang disediakan.
Beliau juga berpesan agar anggota PSN 60 menit ini lebih meningkatkan pantauan
– pantauan di lingkungannya masing – masing karena dalam keadaan cuaca yang
cukup ekstrim sekarang ini virus penyakit lebih mudah untuk menyebar dan
mengancam kesehatan manusia.
Beliaupun juga menyampaikan hal yang berkaitan
dengan PBB (Pajak Bumi Bangunan) di kelurahan Wates pada tahun lalu sangat
beruk, maka dari itu beliau menghimbau bagi warganya yang belum membayar PBB
agar segera dibayar karena PBB yang dibayarkan akan kembali kepada kita dalam
wujud pembangunan di Kota Mojokerto ini.
Setelah sambutan yang
disampaikan oleh Bapak kepala Kelurahan Wates selesai, Bapak Ir. Abdul Ghani
Soehartono, MM selaku Walikota mengatakan bahwa PSN harus lebih giat lagi dalam
melakukan pemantauan, karena Mojokerto sebagai contoh di tingkat Nasional. PSN
dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan hidup yang lebih sehat. Diharapkan
dengan telah selesainya pembangunan puskesmas Wates dan Rumah Sakit baru di
Surodinawan warga akan lebih mudah untuk memeriksakan kesehatannya dan agar
warga Mojokerto dapat lebih terjamin kesehatannya.
Walikota juga mengatakan
bahwa pendidikan di Kota Mojokerto semakin hari semakin baik. dalam hal ini
orangtua juga mendapat peran penting untuk mengawasi anak – anaknya dalam
bergaul maupun dalam belajar. Beliau juga berharap agar ibu – ibu dapat membuat
usaha baru yang modalnya dapat diperoleh dari dana yang telah di adakan oleh
pemerintah Kota Mojokerto, dangan dibukanya usaha baru dapat menambah
penghasilan bagi para anggota yang tergabung dalam koperasi pemerintah ini.
“Dengan diadakannya acara PSN 60 menit ini kita dapat mempererat persaudaraan
diantara para anggotanya.” Begitulah yang beliau katakan pada sambutannya.
Pada sesi tanya jawab
dibagi menjadi dua termin dan setiap termin diberikan tiga kali pertanyaan.
Pada termin pertama yang mengajukan pertanyyan pertama adalah Bu Maria dari Rw.4
Karanglo, Bu Maria minta penjelasan tentang rumah sakit baru apa bisa menerima
warga yang kelas menengah kebawah. Yang kedua diajukan oleh warga Rw.1 yang
menyampaikan terimakasih atas bantuan filter air yang telah diberikan oleh
Dinkes Mojokerto, dan berharap agar tahun ini bisa diberi filter air kembali.
Yang terakhir disampaikan oleh Bapak Suhidin Rt.1 Rw.1 meminta agar memberi
perbaikan di makam linkungan Wates.
Pak Wali memberikan
tanggapan atas semua yang disampaikan oleh warganya, rumah sakit digunakan
untuk semua warga dan dapat menangani semua penyakit kecuali untuk melakukan
operasi kecantikan dan pemasangan gigi palsu serta pemasangan kawat gigi.
Beliau juga berharap agar warga dapat lebih mengerti arti kesehatan, dan
berharap agar warga juga dapat mengunakan air dari PDAM yang airnya lebih
jernih dan bersih. Dan untuk masalah makam Bapak Ir. Abdul Ghani Soehartono MM,
menyampaikan bahwa silahkan mengajukan proposal agar tidak ada rekayasa yang
akan terjadi dan dana yang diberikan tidak diselewengkan.
Pada termin kedua yang
menyampaikan pertanyaan adalah Ibu Naim yang menanyakan apakah pengobatan
gratis untuk seluruh warga Kota Mojokerto, karena masih banyak warga yang belum
mendapatkan kartu Jamkesmas maupun Jamkesda. Yang kedua disampaikan oleh Ibu
Admah Sebara menanyakan mengenai warga yang belum mendapatkan kartu Jamkesmas
apa bisa berobat di rumah sakit yang beru dengan hanya membawa KTP dan KK Kota
Mojokerto saja. Sedangkan pertanyaan yang ketiga di sampaikan oleh Ibu Zaenal,
bu Zaenal menanyakan mengenai penghapusan sekolah RSBI apakah di Mojokerto juga
akan RSBI juga dihapus.
Mengenai pertanyaan
tersebut Pak Wali mengatakan bahwa “jika masih ada yang belum mendapatkan kartu
tidak perlu khawatir karena seluruh masyarakat Mojokerto telah mendapatkan
asuransi dari Askes. Jika warga yang belum mendapatkan kartu dapat memilih
multi program yang telah disediakan oleh Walikota. Dan mengenai RSBI yang akan
dihapus Walikota hanya menjalankan perintah yang didapatkan dan itu berarti
sekolah RSBI yang ada di Mojokerto juga akan dihapus. Namun walaupun tidak ada
RSBI pendidikan di Mojokerto masih dapat berkembang dengan dukungan dari
orangtua.” Begitulah yang disampaikan Oleh Ir. Abdul Ghani Soehartono MM, dalam
sambutannya.
semoga pendidikan di mojokerto semakin maju...
BalasHapusabsensi sidik jari yogyakarta