Acara PSN 60 menit pada tanggal 28 Desember 2012 di Balongsari gang 8 dihadiri
oleh walikota beserta ibu walikota, wawali beserta ibu wawali, Bapak Sekda
Kota, Kepala Dinas Instansi Bagian, dan Camat beserta Lurah se – kota Mojokerto.
Berdasarkan laporan dari ketua RT lingkungan Gembongsari yang mengatakan
bahwa kader motivator hari jumat sudah siap melakukan pemantauan ke setiap
rumah warga di lingkungan Balongsari. Setelah laporan dari ketua RT kemudian
dilanjutkan oleh sambutan walikota, beliau mengatakan bahwa kader motivator ini
menumbuhkan kebersamaan dan semangat di antara anggotanya. Semangat para kader
di Balongsari tidak diragukan lagi. Namun, beliau menyayangkan program penghijauannya
kurang, di setiap rumah harus bisa menciptakan O2, jadi Bapak Ir.
Abdul Ghani Soehartono, MM selaku walikota menghimbau agar semangat kebersamaan
dalam menciptakan lingkungan yang “clean
and green” untuk mewujudkan Mojokerto yang lebih damai.
Mojokerto yang dulunya adalah kota yang sunyi kini telah menjadi kota yang
penuh dengan ikon masyarakat seperti adanya Benteng Pancasila yang turut
meramaikan kota. PKL yang selama ini telah berjualan di aloon – aloon kota pun
telah dipindahkan ke area Benpas agar aloon – aloon tampak bersih dan tidak
kumuh lagi. Beliau juga menambahakan bahwa PSN harus selalu jadi budaya kita
dan menjadi ikon kota. Dengan adanya PSN rumah – rumah menjadi lebih tertib dan
lebih bersih.
Setelah selesai menyampaikan sambutannya kemudian dilanjutkan dengan acara
dialog bersama walikota. Dalam acara ini anggota kader dibagi dalam dua termin
dan satu termin di beri kesempatan tiga kali bertanya.
Perwakilan dari termin yang pertama adalah Ibu Eko dari Kader Sumolepen,
Ibu Khusnul ketua RW lingkunagn Sumolepen, dan Bapak Kriswanto selaku pengurus
kematian lingkungan Balongsari.
Yang disampaikan oleh Ibu Eko adalah
sebuah protes atas banyaknya tempat karaoke di Kota Mojokerto. Bu Eko berharap
agar penjagaan tempat karaoke lebih diperketat lagi agar para pelajar tidak
seenaknya keluar masuk tempat karaoke tersebut. Sedangkan Ibu Khusnul atau yang
biasa di panggil Inul ini mengatakan bahwa ia salut atas kepemimpinan Bapak
Walikota, beliaupun menginginkan kepemimpinan Bapak Ir. Abdul Ghani Soehartono,
MM ini diperpanjang hingga 32 tahun lagi. Pembangunan – pembangunan yang telah
dilaksanakan banyak membawa perubahan di Kota Mojokerto ini. Bu Inul juga
berharap warga Balongsari dapat bekerja di Carefour Mojokerto. Dan yang
terakhir adalah pertanyaan dari Bapak Kriswanto adalah beliau menagih janji
kepada bapak walikota tentang hibah tanah makam agar segera diwujudkan.
Jawaban dari Bapak Walikota mengenai protes dari Ibu Eko adalah Beliau
berjanji akan memerintahkan Satpol PP untuk merazia tempat – tempat karaoke,
dan apabila anak sekolah yang kedapatan sedang berada di sana akan dibawa
kekantor dan harus diambil oleh orangtuanya. Selain di tempat – tempat karaoke
Satpol PP juga akan merazia anak – anak yang nongkrong di JT saat jam sekolah. Jawaban
untuk pertanyaan dari Ibu Inul adalah Aset daerah yang ada di Tropodo,
Balongsari dapat bagian tanah aset seluas 400 – 500 meter. Dan jawaban untuk
penagihan janji oleh Pak Kriswanto adalah akan dibelikan tanah sesegera
mungkin.
Setelah itu pertanyaan dari termin yang kedua disampaikan oleh Ibu Eti
Rusmaningsih dari Gembongsari, bapak Sayutono dari Balongsari dan Pak Akhiyat
dari Balongsari.
Pertanyaan dari Ibu Eti adalah kenapa kader selalu dimanjakan dengan selalu
diberi baju kader, namun kapan akan diberi trining. Sedangkan pertanyaan dari
Pak Sayutono adalah mengapa telah dibuka lapangan futsal di daerah Benpas namun
kenapa Balongsari belum punya lapangan sendiri, dan ia berharap agar segera
direalisasikan dan diwujudkan karena ini adalah permintaan dari pemuda – pemuda
di daerah Balongsari. Dan Pak Akhiyat menginginkan agar membudayakan gemar
membaca Al – Qur’an.
Dan jawaban dari semua pertanyaan tersebut ialah masalah trining akan
segera di proses, masalah lapangan akan segera direalisasikan tinggal menunggu
pergantian musim saja. Dan mengenai permintaan Pak Akhiyat walikota
menginginkan agar para orangtua bisa membimbing anak – anaknya agar dapat atau
mau belajar Al – Qur’an.