Rabu, 26 Desember 2012

Kunjungan Kerja DPRD Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah


                                                                (20 Desember 2012)

            Dengan maksud untuk mempererat hubungan antar Parpol (Partai Politik), maka DPRD kab. Kendal mengadakan kunjungan kerja ke Kota Mojokerto yang bertempat di Pendopo Graha Praja Wijaya (Pemkot) Kamis, 20 Desember 2012. Anggota Parpol yang berkunjung dari Kendal, Jawa Tengah sekitar 34 orang. Dan yang menyambut  kedatangan mereka adalah Bapak Wakil Walikota, asisten I, dan  KA Bakesbangpollinmas.
            Selanjutnya, ketua rombongan Bapak Agus Susanto, SH menyampaikan sambutannya yang berisikan maksud dan tujuannya datang ke Kota Mojokerto adalah dalam rangka ingin mengetahui komisi – komisi yang ada di Kota Mojokerto. Beliau pun mengatakan bahwa komisi yang ada di Kendal terdiri dari 10 Parpol. Pimpinan Parpol yang hadir pada Kunker kali ini adalah Bpk. Yudi Susanto (GOLKAR), Bpk. Abdul Fatah Ali (P3), Ibu Intan Mayasari Se. (PDIP), Bpk. Abdul Ghofur (GERINDRA), Bpk. H. Nur  Shodiqin (DEMOKRAT), Bpk. Sutono Dinso (PAN), Bpk. Abdul Kudus Nuh (PKB), Bpk. Muh. Zainuri Amd. (Hanura), Bpk. Samsul Ruhut (PKNU), Bpk. Muarif S. Hidayanto (PKS).
            Berkaitan dengan anggota legislatif di Kendal yang berjumlah 50 orang, jumlah penduduk pada sistem baru adalah kurang dari 1 juta orang. Pada tahun sebelum pemilu yang akan datang jumlah penduduknya adalah 1.160.000 ribu jiwa, dan sekarang telah berkurang menjadi 964.627 ribu jiwa. Berhubungan dengan berkurangnya jumlah penduduk di Kendal, maka jumlah anggota Parpol pun juga akan berkurang 1 orang tiap tahun.
            “Potensi kota Kendal yang sekarang sedang digarap adalah pelabuhan, dan mulai giat pada kawasan industri. Dengan berkembangnya Kota Semarang yang berhimpitan dengan kab. Kendal diharapkan dapat membawa dampak positif pula pada kab. Kendal,” ungkapnya.
            Seperti yang dikatakannya tadi tujuan pokok acara Kunker ini adalah berkaitan dengan Parpol (bantuan parpol) dan pembinaan Parpol. Harapan dari Bpk. Agus Susanto SH. Ini adalah “secara lansung dari rekan – rekan dapat bertanya langsung pada Bpk. Wawali pada sesi tanya – jawab.”
            Wakil Walikota Mojokerto H. Mas’ud Yunus menambahkan pada sambutan selamat datang yang disampaikannya bahwa beliau minta maaf atas nama Bapak Walikota karena tidak dapat Hadir dalam acara ini dikarenakan masih berada di Jakarta dan beliaulah yang ditugaskan untuk menggantikan Bapak Abdul Ghani Soehartono, MM selama masih bertugas.Beliau mengatakan bahwa Kota Mojokerto merupakan kota terkecil di Indonesia yang memiliki luas wilayah 16,46 Km2 dan terdiri dari 2 kecamatan, 18 kelurahan, dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 133 ribu jiwa. Dan di Mojokerto tidak memiliki SDA melainkan hanya memiliki SDM.
            Beliau juga mengatakan bahwa visi Kota Mojokerto adalah “Terwujudnya Kota Mojokerto yang cerdas, sejahtera dan bermoral”. Pembangunan di Kota Mojokerto berpusat pada bidang Kesehatan, Pendidikan, Peningkatan ekonomi dan penuntasan kemiskinan, serta Peningkatan Ketaqwaan, Keimanan, dan Kesholehan sosial.” Wawali juga mengatakan sebuah semboyan dari Bapak Walikota yaitu “Boleh Kecil Kotanya, Tidak Boleh Kecil Semangatnya”.
            Dalam bidang kesehatan, derajat kesehatan warga Kota Mojokerto sekarang sudah cukup bagus. Anka harapan hidup  mencapai 71,83%, angka kematian bayi mencapai 7,7%, sedangkan angka kematian ibu melahirkan dalam tiga tahun berturut – turut adalah 0%.
            Pada tahun 2007 pemerintah Kota Mojokerto telah mencanangkan wajib belajar 12 tahun. Harapan Wawali pada tahun 2015 – 2016 warga Kota Mojokerto pendidikan terakhirnya adalah SMA dalam rangka untuk menunjang terlaksananya demokrasi.
            Dalam bidang ekonomi dan penuntasan kemiskinan, pertambuhan ekonomi di Mojokerto masih di bawah Jawa Timur yang mencapai 7,2%, sedangkan di Mojokerto masih mencapi angka 6,9%. IPMnya telah mencapai angka 76%, dimana angka itu telah di atas rata – rata Jawa Timur bahkan Nasional. Dalam hal penuntasan kemiskinan pemerintah telah mencanangkan program bedah rumah pada tahun 2006 – 2010, dalam kurun waktu tersebut rumah yang telah di renovasi oleh pemerintah sebanyak 1.300 rumah.
            Selain dana BOS pemerintah juga mengadakan program dana penyanding BOS. Dana yang di berikan kepada tiap tingkat jenjang pendidikan berbeda – beda. Perbulan anggaran yang dikeluarkan adalah Rp. 67.000,00 untuk setiap anak, di SMP anggaran yang dikeluarkan untuk setiap anak Rp. 100.000,00 perbulan, sedangkan untuk jenjang SMA anggaran yang dikeluarkan perbulan adalah Rp. 140.000,00 setiap anak.
            Pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin mencapai15,16% dan pada tahun 2011 telah menurun menjadi 7,41%. Penurunan tersebut dikarenakan telah digalakkannya program koprasi. UKM, dan IKM. Dalam pelaksanaan program UKM dan IKM ada beberapa masalah yaitu, masalah permodalan, managemen dan teknis serta dalam pemasaran.
            Dalam masalah keimanan terdapat tiga program, yaitu dibentuknya FKUB, peningkatan kualitas beragama, serta pemberian bantuan kepada setiap tempat ibadah, seperti masjid, musholah dan majelis taglim dan para penghafal Al – Qur’an.

 
                                    kita yang meliput lhooo !!







Tidak ada komentar:

Posting Komentar