(20 Desember 2012)
Dengan
maksud untuk mempererat hubungan antar Parpol (Partai Politik), maka DPRD kab.
Kendal mengadakan kunjungan kerja ke Kota Mojokerto yang bertempat di Pendopo
Graha Praja Wijaya (Pemkot) Kamis, 20 Desember 2012. Anggota Parpol yang
berkunjung dari Kendal, Jawa Tengah sekitar 34 orang. Dan yang menyambut kedatangan mereka adalah Bapak Wakil
Walikota, asisten I, dan KA
Bakesbangpollinmas.
Selanjutnya,
ketua rombongan Bapak Agus Susanto, SH menyampaikan sambutannya yang berisikan
maksud dan tujuannya datang ke Kota Mojokerto adalah dalam rangka ingin
mengetahui komisi – komisi yang ada di Kota Mojokerto. Beliau pun mengatakan
bahwa komisi yang ada di Kendal terdiri dari 10 Parpol. Pimpinan Parpol yang
hadir pada Kunker kali ini adalah Bpk. Yudi Susanto (GOLKAR), Bpk. Abdul Fatah
Ali (P3), Ibu Intan Mayasari Se. (PDIP), Bpk. Abdul Ghofur (GERINDRA), Bpk. H.
Nur Shodiqin (DEMOKRAT), Bpk. Sutono
Dinso (PAN), Bpk. Abdul Kudus Nuh (PKB), Bpk. Muh. Zainuri Amd. (Hanura), Bpk.
Samsul Ruhut (PKNU), Bpk. Muarif S. Hidayanto (PKS).
Berkaitan
dengan anggota legislatif di Kendal yang berjumlah 50 orang, jumlah penduduk
pada sistem baru adalah kurang dari 1 juta orang. Pada tahun sebelum pemilu
yang akan datang jumlah penduduknya adalah 1.160.000 ribu jiwa, dan sekarang
telah berkurang menjadi 964.627 ribu jiwa. Berhubungan dengan berkurangnya
jumlah penduduk di Kendal, maka jumlah anggota Parpol pun juga akan berkurang 1
orang tiap tahun.
“Potensi
kota Kendal yang sekarang sedang digarap adalah pelabuhan, dan mulai giat pada
kawasan industri. Dengan berkembangnya Kota Semarang yang berhimpitan dengan
kab. Kendal diharapkan dapat membawa dampak positif pula pada kab. Kendal,”
ungkapnya.
Seperti
yang dikatakannya tadi tujuan pokok acara Kunker ini adalah berkaitan dengan
Parpol (bantuan parpol) dan pembinaan Parpol. Harapan dari Bpk. Agus Susanto
SH. Ini adalah “secara lansung dari rekan – rekan dapat bertanya langsung pada
Bpk. Wawali pada sesi tanya – jawab.”
Wakil
Walikota Mojokerto H. Mas’ud Yunus menambahkan pada sambutan selamat datang
yang disampaikannya bahwa beliau minta maaf atas nama Bapak Walikota karena
tidak dapat Hadir dalam acara ini dikarenakan masih berada di Jakarta dan
beliaulah yang ditugaskan untuk menggantikan Bapak Abdul Ghani Soehartono, MM selama
masih bertugas.Beliau mengatakan bahwa Kota Mojokerto merupakan kota terkecil
di Indonesia yang memiliki luas wilayah 16,46 Km2 dan terdiri dari 2
kecamatan, 18 kelurahan, dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 133 ribu jiwa.
Dan di Mojokerto tidak memiliki SDA melainkan hanya memiliki SDM.
Beliau
juga mengatakan bahwa visi Kota Mojokerto adalah “Terwujudnya Kota Mojokerto
yang cerdas, sejahtera dan bermoral”. Pembangunan di Kota Mojokerto berpusat
pada bidang Kesehatan, Pendidikan, Peningkatan ekonomi dan penuntasan
kemiskinan, serta Peningkatan Ketaqwaan, Keimanan, dan Kesholehan sosial.” Wawali
juga mengatakan sebuah semboyan dari Bapak Walikota yaitu “Boleh Kecil Kotanya,
Tidak Boleh Kecil Semangatnya”.
Dalam
bidang kesehatan, derajat kesehatan warga Kota Mojokerto sekarang sudah cukup
bagus. Anka harapan hidup mencapai
71,83%, angka kematian bayi mencapai 7,7%, sedangkan angka kematian ibu
melahirkan dalam tiga tahun berturut – turut adalah 0%.
Pada
tahun 2007 pemerintah Kota Mojokerto telah mencanangkan wajib belajar 12 tahun.
Harapan Wawali pada tahun 2015 – 2016 warga Kota Mojokerto pendidikan
terakhirnya adalah SMA dalam rangka untuk menunjang terlaksananya demokrasi.
Dalam
bidang ekonomi dan penuntasan kemiskinan, pertambuhan ekonomi di Mojokerto
masih di bawah Jawa Timur yang mencapai 7,2%, sedangkan di Mojokerto masih
mencapi angka 6,9%. IPMnya telah mencapai angka 76%, dimana angka itu telah di
atas rata – rata Jawa Timur bahkan Nasional. Dalam hal penuntasan kemiskinan
pemerintah telah mencanangkan program bedah rumah pada tahun 2006 – 2010, dalam
kurun waktu tersebut rumah yang telah di renovasi oleh pemerintah sebanyak
1.300 rumah.
Selain
dana BOS pemerintah juga mengadakan program dana penyanding BOS. Dana yang di
berikan kepada tiap tingkat jenjang pendidikan berbeda – beda. Perbulan
anggaran yang dikeluarkan adalah Rp. 67.000,00 untuk setiap anak, di SMP
anggaran yang dikeluarkan untuk setiap anak Rp. 100.000,00 perbulan, sedangkan
untuk jenjang SMA anggaran yang dikeluarkan perbulan adalah Rp. 140.000,00
setiap anak.
Pada
tahun 2008 jumlah penduduk miskin mencapai15,16% dan pada tahun 2011 telah
menurun menjadi 7,41%. Penurunan tersebut dikarenakan telah digalakkannya
program koprasi. UKM, dan IKM. Dalam pelaksanaan program UKM dan IKM ada
beberapa masalah yaitu, masalah permodalan, managemen dan teknis serta dalam
pemasaran.
Dalam
masalah keimanan terdapat tiga program, yaitu dibentuknya FKUB, peningkatan
kualitas beragama, serta pemberian bantuan kepada setiap tempat ibadah, seperti
masjid, musholah dan majelis taglim dan para penghafal Al – Qur’an.
kita yang meliput lhooo !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar