Kamis, 27 Desember 2012

PSN 60 menit di Lingkungan Gembongsari Kec. Balongsari


Acara PSN 60 menit pada tanggal 28 Desember 2012 di Balongsari gang 8 dihadiri oleh walikota beserta ibu walikota, wawali beserta ibu wawali, Bapak Sekda Kota, Kepala Dinas Instansi Bagian, dan Camat beserta Lurah se – kota Mojokerto.
Berdasarkan laporan dari ketua RT lingkungan Gembongsari yang mengatakan bahwa kader motivator hari jumat sudah siap melakukan pemantauan ke setiap rumah warga di lingkungan Balongsari. Setelah laporan dari ketua RT kemudian dilanjutkan oleh sambutan walikota, beliau mengatakan bahwa kader motivator ini menumbuhkan kebersamaan dan semangat di antara anggotanya. Semangat para kader di Balongsari tidak diragukan lagi. Namun, beliau menyayangkan program penghijauannya kurang, di setiap rumah harus bisa menciptakan O2, jadi Bapak Ir. Abdul Ghani Soehartono, MM selaku walikota menghimbau agar semangat kebersamaan dalam menciptakan lingkungan yang “clean and green” untuk mewujudkan Mojokerto yang lebih damai.
Mojokerto yang dulunya adalah kota yang sunyi kini telah menjadi kota yang penuh dengan ikon masyarakat seperti adanya Benteng Pancasila yang turut meramaikan kota. PKL yang selama ini telah berjualan di aloon – aloon kota pun telah dipindahkan ke area Benpas agar aloon – aloon tampak bersih dan tidak kumuh lagi. Beliau juga menambahakan bahwa PSN harus selalu jadi budaya kita dan menjadi ikon kota. Dengan adanya PSN rumah – rumah menjadi lebih tertib dan lebih bersih.
Setelah selesai menyampaikan sambutannya kemudian dilanjutkan dengan acara dialog bersama walikota. Dalam acara ini anggota kader dibagi dalam dua termin dan satu termin di beri kesempatan tiga kali bertanya.
Perwakilan dari termin yang pertama adalah Ibu Eko dari Kader Sumolepen, Ibu Khusnul ketua RW lingkunagn Sumolepen, dan Bapak Kriswanto selaku pengurus kematian lingkungan Balongsari.
 Yang disampaikan oleh Ibu Eko adalah sebuah protes atas banyaknya tempat karaoke di Kota Mojokerto. Bu Eko berharap agar penjagaan tempat karaoke lebih diperketat lagi agar para pelajar tidak seenaknya keluar masuk tempat karaoke tersebut. Sedangkan Ibu Khusnul atau yang biasa di panggil Inul ini mengatakan bahwa ia salut atas kepemimpinan Bapak Walikota, beliaupun menginginkan kepemimpinan Bapak Ir. Abdul Ghani Soehartono, MM ini diperpanjang hingga 32 tahun lagi. Pembangunan – pembangunan yang telah dilaksanakan banyak membawa perubahan di Kota Mojokerto ini. Bu Inul juga berharap warga Balongsari dapat bekerja di Carefour Mojokerto. Dan yang terakhir adalah pertanyaan dari Bapak Kriswanto adalah beliau menagih janji kepada bapak walikota tentang hibah tanah makam agar segera diwujudkan.
Jawaban dari Bapak Walikota mengenai protes dari Ibu Eko adalah Beliau berjanji akan memerintahkan Satpol PP untuk merazia tempat – tempat karaoke, dan apabila anak sekolah yang kedapatan sedang berada di sana akan dibawa kekantor dan harus diambil oleh orangtuanya. Selain di tempat – tempat karaoke Satpol PP juga akan merazia anak – anak yang nongkrong di JT saat jam sekolah. Jawaban untuk pertanyaan dari Ibu Inul adalah Aset daerah yang ada di Tropodo, Balongsari dapat bagian tanah aset seluas 400 – 500 meter. Dan jawaban untuk penagihan janji oleh Pak Kriswanto adalah akan dibelikan tanah sesegera mungkin.
Setelah itu pertanyaan dari termin yang kedua disampaikan oleh Ibu Eti Rusmaningsih dari Gembongsari, bapak Sayutono dari Balongsari dan Pak Akhiyat dari Balongsari.
Pertanyaan dari Ibu Eti adalah kenapa kader selalu dimanjakan dengan selalu diberi baju kader, namun kapan akan diberi trining. Sedangkan pertanyaan dari Pak Sayutono adalah mengapa telah dibuka lapangan futsal di daerah Benpas namun kenapa Balongsari belum punya lapangan sendiri, dan ia berharap agar segera direalisasikan dan diwujudkan karena ini adalah permintaan dari pemuda – pemuda di daerah Balongsari. Dan Pak Akhiyat menginginkan agar membudayakan gemar membaca Al – Qur’an.


Dan jawaban dari semua pertanyaan tersebut ialah masalah trining akan segera di proses, masalah lapangan akan segera direalisasikan tinggal menunggu pergantian musim saja. Dan mengenai permintaan Pak Akhiyat walikota menginginkan agar para orangtua bisa membimbing anak – anaknya agar dapat atau mau belajar Al – Qur’an.

Walikota Berkunjung ke Rumah Dinas Bapak Kapolres





Pada tanggal 25 Desembar 2012 pukul 09.30 Bapak Walikota beserta Bapak Sekda serta jajaran menghadiri open house di rumah dinas Bapak Kapolres dalam rangka perayaan hari natal.

Kegiatan Walikota Menghadiri Natal di Astoria






Pada tanggal 20 Desember 2012 Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Ghani Soehartono, MM didampingi Sekdakot Ir. Suyitno beserta jajaran kepala SKPD tiba di gedung Astoria untuk menghadiri acara perayaan  natal dan disambut langsung oleh bapak Kapolres Bpk. Iwan Kurniawan.
Dalam sambutannya walikota  mengatakan PADA HAKEKATNYA PERAYAAN NATAL MERUPAKAN PESTA PERINGATAN KELAHIRAN YESUS KRISTUS KE DUNIA SEBAGAI SANG JURU SELAMAT, MAKA DALAM SUASANA SUKA CITA INI HENDAKNYA UMAT KRISTIANI TIDAK LARUT DALAM KEGEMBIRAAN SEMATA, NAMUN PERLU JUGA MENGINGAT DAN MEMBANTU SAUDARA-SAUDARI KITA YANG MUNGKIN SAAT INI SEDANG MENGALAMI KESULITAN HIDUP DAN BERNASIB YANG KURANG BERUNTUNG JIKA DIBANDINGKAN DENGAN KITA YANG HADIR DISINI.SELAIN ITU, SAYA SANGAT BERHARAP KEPADA SAUDARA SEKALIAN, UMAT KRISTIANI, MELALUI PERAYAAN NATAL YANG KITA PERINGATI SETIAP TAHUN, HENDAKNYA BISA KITA JADIKAN MOMENTUM UNTUK MENJALIN RASA KEBERSAMAAN, PERSATUAN DAN KESATUAN SERTA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA MOJOKERTO DEMI KELANCARAN DAN KELANGSUNGAN PEMBANGUNAN YANG SEDANG BERJALAN DI KOTA MOJOKERTO YANG KITA CINTAI INI.

Rabu, 26 Desember 2012

Kunjungan Kerja DPRD Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah


                                                                (20 Desember 2012)

            Dengan maksud untuk mempererat hubungan antar Parpol (Partai Politik), maka DPRD kab. Kendal mengadakan kunjungan kerja ke Kota Mojokerto yang bertempat di Pendopo Graha Praja Wijaya (Pemkot) Kamis, 20 Desember 2012. Anggota Parpol yang berkunjung dari Kendal, Jawa Tengah sekitar 34 orang. Dan yang menyambut  kedatangan mereka adalah Bapak Wakil Walikota, asisten I, dan  KA Bakesbangpollinmas.
            Selanjutnya, ketua rombongan Bapak Agus Susanto, SH menyampaikan sambutannya yang berisikan maksud dan tujuannya datang ke Kota Mojokerto adalah dalam rangka ingin mengetahui komisi – komisi yang ada di Kota Mojokerto. Beliau pun mengatakan bahwa komisi yang ada di Kendal terdiri dari 10 Parpol. Pimpinan Parpol yang hadir pada Kunker kali ini adalah Bpk. Yudi Susanto (GOLKAR), Bpk. Abdul Fatah Ali (P3), Ibu Intan Mayasari Se. (PDIP), Bpk. Abdul Ghofur (GERINDRA), Bpk. H. Nur  Shodiqin (DEMOKRAT), Bpk. Sutono Dinso (PAN), Bpk. Abdul Kudus Nuh (PKB), Bpk. Muh. Zainuri Amd. (Hanura), Bpk. Samsul Ruhut (PKNU), Bpk. Muarif S. Hidayanto (PKS).
            Berkaitan dengan anggota legislatif di Kendal yang berjumlah 50 orang, jumlah penduduk pada sistem baru adalah kurang dari 1 juta orang. Pada tahun sebelum pemilu yang akan datang jumlah penduduknya adalah 1.160.000 ribu jiwa, dan sekarang telah berkurang menjadi 964.627 ribu jiwa. Berhubungan dengan berkurangnya jumlah penduduk di Kendal, maka jumlah anggota Parpol pun juga akan berkurang 1 orang tiap tahun.
            “Potensi kota Kendal yang sekarang sedang digarap adalah pelabuhan, dan mulai giat pada kawasan industri. Dengan berkembangnya Kota Semarang yang berhimpitan dengan kab. Kendal diharapkan dapat membawa dampak positif pula pada kab. Kendal,” ungkapnya.
            Seperti yang dikatakannya tadi tujuan pokok acara Kunker ini adalah berkaitan dengan Parpol (bantuan parpol) dan pembinaan Parpol. Harapan dari Bpk. Agus Susanto SH. Ini adalah “secara lansung dari rekan – rekan dapat bertanya langsung pada Bpk. Wawali pada sesi tanya – jawab.”
            Wakil Walikota Mojokerto H. Mas’ud Yunus menambahkan pada sambutan selamat datang yang disampaikannya bahwa beliau minta maaf atas nama Bapak Walikota karena tidak dapat Hadir dalam acara ini dikarenakan masih berada di Jakarta dan beliaulah yang ditugaskan untuk menggantikan Bapak Abdul Ghani Soehartono, MM selama masih bertugas.Beliau mengatakan bahwa Kota Mojokerto merupakan kota terkecil di Indonesia yang memiliki luas wilayah 16,46 Km2 dan terdiri dari 2 kecamatan, 18 kelurahan, dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 133 ribu jiwa. Dan di Mojokerto tidak memiliki SDA melainkan hanya memiliki SDM.
            Beliau juga mengatakan bahwa visi Kota Mojokerto adalah “Terwujudnya Kota Mojokerto yang cerdas, sejahtera dan bermoral”. Pembangunan di Kota Mojokerto berpusat pada bidang Kesehatan, Pendidikan, Peningkatan ekonomi dan penuntasan kemiskinan, serta Peningkatan Ketaqwaan, Keimanan, dan Kesholehan sosial.” Wawali juga mengatakan sebuah semboyan dari Bapak Walikota yaitu “Boleh Kecil Kotanya, Tidak Boleh Kecil Semangatnya”.
            Dalam bidang kesehatan, derajat kesehatan warga Kota Mojokerto sekarang sudah cukup bagus. Anka harapan hidup  mencapai 71,83%, angka kematian bayi mencapai 7,7%, sedangkan angka kematian ibu melahirkan dalam tiga tahun berturut – turut adalah 0%.
            Pada tahun 2007 pemerintah Kota Mojokerto telah mencanangkan wajib belajar 12 tahun. Harapan Wawali pada tahun 2015 – 2016 warga Kota Mojokerto pendidikan terakhirnya adalah SMA dalam rangka untuk menunjang terlaksananya demokrasi.
            Dalam bidang ekonomi dan penuntasan kemiskinan, pertambuhan ekonomi di Mojokerto masih di bawah Jawa Timur yang mencapai 7,2%, sedangkan di Mojokerto masih mencapi angka 6,9%. IPMnya telah mencapai angka 76%, dimana angka itu telah di atas rata – rata Jawa Timur bahkan Nasional. Dalam hal penuntasan kemiskinan pemerintah telah mencanangkan program bedah rumah pada tahun 2006 – 2010, dalam kurun waktu tersebut rumah yang telah di renovasi oleh pemerintah sebanyak 1.300 rumah.
            Selain dana BOS pemerintah juga mengadakan program dana penyanding BOS. Dana yang di berikan kepada tiap tingkat jenjang pendidikan berbeda – beda. Perbulan anggaran yang dikeluarkan adalah Rp. 67.000,00 untuk setiap anak, di SMP anggaran yang dikeluarkan untuk setiap anak Rp. 100.000,00 perbulan, sedangkan untuk jenjang SMA anggaran yang dikeluarkan perbulan adalah Rp. 140.000,00 setiap anak.
            Pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin mencapai15,16% dan pada tahun 2011 telah menurun menjadi 7,41%. Penurunan tersebut dikarenakan telah digalakkannya program koprasi. UKM, dan IKM. Dalam pelaksanaan program UKM dan IKM ada beberapa masalah yaitu, masalah permodalan, managemen dan teknis serta dalam pemasaran.
            Dalam masalah keimanan terdapat tiga program, yaitu dibentuknya FKUB, peningkatan kualitas beragama, serta pemberian bantuan kepada setiap tempat ibadah, seperti masjid, musholah dan majelis taglim dan para penghafal Al – Qur’an.

 
                                    kita yang meliput lhooo !!